Showing posts with label Event. Show all posts
Showing posts with label Event. Show all posts

Developer Circles dari Facebook, Kesempatan Emas Buat Raih Sukses!

Add Comment
.

Siapa sih yang gak kenal Facebook? Indonesia udah jadi negara dengan pengguna Facebook terbanyak dan kabar baiknya sekarang makin banyak kesempatan emas buat para pengembang lokal di Indonesia karena program baru yang baru diumumkan oleh Facebook
Ya, Akhirnya secara resmi, Facebook meluncurkan Developer Circles (DevC), sebuah program baru untuk pengembang aplikasi di seluruh dunia untuk terhubung, belajar, dan berkolaborasi dengan pengembang lokal lainnya.

Developer Circles dari Facebook, Kesempatan Emas Buat Raih Sukses!

Diprakarsai Komunitas Lokal



Kalian bisa bergabung gratis dan terbuka lebar bagi pengembang manapun. Masing-masing Developer Circle akan dipimpin oleh anggota komunitas lokal yang berperan sebagai pemimpin dalam circle, mengadakan aktivitas offline dan mengelola komunitas lokal Facebook secara online.

Kali ini bermitra dengan Malang Digital Innovation Lounge dan SUB Co menyelenggarakan pertemuan F8 di Malang dan Surabaya untuk mengumpulkan startup, pengembang dan pemsar lokal. Kesuksesan buat mereka bisa dimulai dari sini.

Kedua kota ini selalu berada dalam peringkat tiga besar dibandingkan dengan DevC lainnya di seluruh dunia.


Didukung oleh Facebook


Facebook bakal ngebantu banget buat kamu yang pengen membangun startup, pasalnya dengan Developer Circles, bakal mudah untuk mengadakan pertemuan dan hackaton. Masing-masing circle local juga akan memiliki Facebook Group khusus jadi bisa terus saling terhubung.

Gak hanya itu, pengembang bisa berbagi kode, tautan, video dan apapun yang telah mereka bagikan di Facebook. Ada juga tahap percobaan pada fitur Grup Facebook dengan komunitas Developer Circles kayak unit pembelajaran sosial yang terdiri dari pelatihan yang berurutan yang memungkinkan pengembang untuk memperdalam pengetahuan mereka mengenai React dan Bot di Messenger. Kapan lagi bisa dapet ilmu gratis!

Lalu, Udacity salah satu platform pelatihan terbesar di dunia juga jadi mitra untuk meluncurkan program pelatihan Facebook yang dapat di kustomisasi untuk komunitas Developer Circles, yang akan tersedia melalui Facebook Group Developer Circles, Weber Shandwick dan Udacity.

Pengembang Lokal Punya Potensi

Ketika program Developer Circles masih dalam tahap awal, terlihat potensi besar dari komunitas pengembang lokal.

Salah satu contohnya, Faten Ghriss, pemimpin Developer Circle di Tunisia, mempelajari Computer Network and Telecommunication Science di Tunisia, namun menghabiskan satu tahun untuk program pertukaran pelajaran di Minnesota, Amerika Serikat yang membuatnya menyadari untuk berkontribusi kepada komunitas. Akhirnya, ia balik ke Tunisia dan mendirikan oung Tunisian Coders Academy yang mengajarkan anak-anak untuk coding.

Faten pertama kali denger tentang Developer Circle di suatu konferensi, saat itu ia juga menjadi pembicaranya. Gak lama akhirnya memutuskan untuk bikin Circlenya sendiri dan ngadain pertemuan pertama pada bulan Maret 2017. Pertemuan yang berfokus pada Bot di Messenger itu sekarang memiliki lebih dari 200 pendaftaran dan berdasarkan pungutan suara dari komunitas ia menyelenggarakan pertemuan selanjutnya melalui virtual reality dan machine learning.
Cara Mengikuti Developer Circles

Banyak orang yang udah ngerasain manfaatnya, seperti dapet pekerjaan baru, terhubung dengan coding bootcamps dan mendapatkan dukungan langsung untuk membuat produk pengembang Facebook.

Developer Circles dari Facebook ini terbuka untuk semua orang di seluruh dunia, jadi tunggu apalagi? Yuk, gabung dan ajak teman-temanmu! Udah saatnya kamu ambil kesempatan emas ini, kunjungi Developer Circles Facebook untuk tau info selanjutnya.



 

Persatuan dan Nasionalisme yang Terjalin di dalam Stadion #Timnasday

Add Comment
Satu bangsa di bawah despot bertaruna, Satu mangsa dalam pertarungan lencana
Di bawah ilusi merdeka sejak empat lima, Halusinasi bermantrakan "Garuda Di Dada"
Spoiler for :
Bait di atas adalah penggalan dari sebuah lagu yang berjudul "Tak Ada Garuda di Dadaku", karya Harry Sutresna a.k.a Morgue Vanguard, mantan pentolan grup musik hip hop Homicide, yang kini mulai berkarya lagi di bawah bendera Bars of Death.

Dalam lagu tersebut, menurut Arman Dhani, seorang wartawan senior, dalam artikelnya yang bertajuk "Politik Lesser Evil itu Bullshit", menuliskan bahwa lagu “Tak Ada Garuda di Dadaku” mendeskripsikan tentang busuknya balutan kata nasionalisme. Sementara itu Morgue sendiri menggambarkan lagu ciptaannya itu bercerita tentang ekspansi rezim keruk dan proses akumulasi primitif yang memakai kedok nasionalisme sebagai pembenaran.
Selain mengkritisi busuknya nasionalisme, isi lagu itu juga menyinggung soal persatuan Indonesia yang selalu jadi slogan utama di tiap kali gelaran upacara bendera, namun tak lain hanyalah sebuah mimpi usang yang sulit jadi nyata
Lantas, apa hubungannya antara kritik sosial yg dilemparkan Morgue dalam lagu “Tak Ada Garuda di Dadaku” dengan sepakbola Indonesia? Tak ada, sama sekali tak ada! Karena memang lagu tersebut ditulis sebagai “senjata” untuk membidik telinga para penguasa rezim keruk, bukan untuk mereka yang berkecimpung dalam sepakbola.
Hanya saja, yang perlu digarisbawahi oleh para penggiat dan pecinta sepakbola nasional adalah, pada bait keempat lagu tersebut, terdapat kalimat pengecualian yang berbunyi, Quote:Persatuan Indonesia Hanya Terjadi di Stadion SepakbolaTentunya, jika kita mau lebih mendefinisikan secara lebih luas lagi, potongan lirik lagu tersebut sudah pasti akan mempunyai kalimat lanjutan berupa; di stadion sepakbola, ketika timnas Indonesia berlaga.
Lihatlah bagaimana persatuan Indonesia benar-benar terjalin mesra pada pertandingan timnas Indonesia di partai semifinal leg pertama Piala AFF 2016 melawan Vietnam, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (03/12/2016). Quote:Mereka yang berbeda suku, bahasa, agama dan klub kebanggaan daerahnya masing-masing, berbaur dalam satu ikatan emosi yang sama, yaitu Indonesia
Lihat juga bagaimana dengan hangatnya Presiden Joko Widodo menyalami kapten timnas Indonesia, Boaz Salossa seusai pertandingan, padahal di dua hari sebelum laga, aparat keamanan yang difasilitasi negara sempat bersitegang dengan warga Papua yang melakukan aksi unjuk-rasa di Jakarta.
Lihat juga bagaimana dengan indahnya bentangan syal Persija Jakarta, Persib Bandung, Arema Malang serta Persebaya Surabaya berada di titik yang sama dan sempat menjadi viral di beberapa akun media sosial, padahal di kompetisi internal Indonesia, keempat supporter klub tersebut adalah rival yang sangat sulit untuk disatukan.
Serta lihatlah bagaimana perseteruan antar dua kubu yang pro dan kontra dalam menyikapi kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur petahana DKI Jakarta, yang mendadak hilang tak terdengar di tribun stadion. Padahal saya yakin, dari puluhan ribu suporter timnas yang memadati Stadion Pakansari sore itu, pasti terdapat bagian dari dua kubu yang sedang bersitegang.
Sepakbola, dengan berbagai kisah dan drama-nya adalah sebuah pengejawantahan dari berbagai fenomena mainstream yang terjadi di lingkungan masyarakat dan kadang sulit diterima nalar. Penjelasan logis apa yang bisa menjawab, bagaimana mungkin ada orang yang rela menginap bermalam-malam di pelataran stadion hanya untuk mendapat selembar tiket pertandingan sepakbola.
Teori macam apa yang bisa memecahkan misteri, bagaimana mungkin ada orang/kelompok orang yang rela melakukan perjalanan menyebrangi lautan sejauh ribuan mil dengan bekal seadanya, hanya demi menonton si kulit bundar diperebutkan oleh 22 orang di lapangan hijau. Itulah sepakbola, sebuah olahraga yang dimainkan serta disaksikan tidak hanya dengan kaki dan kepala, namun sudah melibatkan perasaan di dalamnya.
Sebagai penikmat sepakbola yang sempat beberapa kali menyaksikan langsung pertandingan timnas maupun klub kebanggaan saya berlaga di stadion, sampai saat ini saya pribadi belum pernah menemukan tempat seindah dan sepluralis seperti apa yang saya rasakan di dalam stadion. Quote:Tribun stadion tak mengenal agama, Tribun stadion tak pernah ada sukuisme, Tribun stadion tak ada istilah kasta sosial. Jika tim yang didukung sama, maka semua dari kita adalah sama.
Pun begitu dengan apa yang terjadi di Indonesia, negara heterogen yang penuh dengan keberagaman suku, bahasa dan agama yang berbeda. Sepakbola selalu punya tempat tersendiri untuk tetap ada.
Quote:Ketika timnas Indonesia berlaga, semua perbedaan seakan lenyap entah kemana, tak peduli dia muslim-non muslim, Jawa-luar Jawa, Sunda-Betawi, kaya-miskin, pejabat-rakyat biasa, semua akan kompak meneriakkan satu suara; Indonesia!! Tak terkecuali bagi mereka yang kerap merasa sikap nasionalisme-nya “diperalat” oleh negara.
Tak peduli betapa carut-marutnya kondisi persepakbolaan Indonesia serta minimnya trofi yang dipersembahkan timnas, persetan dengan negara yang telah “gagal” memelihara sikap nasionalis rakyatnya sendiri, karena jika saja di antara kita mau/berani jujur dan terbuka terhadap sikap nasionalisme yang kita punya, pastilah jawabannya sikap itu sudah berkurang, dan bahkan ada yang sudah mulai hilang.
Sulitnya mencari lapangan pekerjaan, semakin lebarnya jarak kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, perlakuan penegak hukum yang kerap tajam ke bawah namun tumpul ke atas, adalah beberapa faktor yang menyebabkan betapa negara telah “gagal” memelihara sikap nasionalisme rakyatnya sendiri.
Dan beruntung, di atas segala persoalan pelik yang sedang menimpa bangsa, dan krisis sikap nasionalisme yang kita punya, masih ada sepakbola yang jadi “juru-selamat” bagi keharmonisan bangsa. Doa kita bersama sebagai rakyat Indonesia, semoga sang juru selamat, mampu terus terbang tinggi, dan menjadi juara untuk pertama kalinya dalam ajang Piala AFF 2016.

Sumber: kaskus


Event Workshop On Campus 2.0 STT Malang "yang muda, yang kreatif, yang sukses"

Add Comment
Event Workshop On Campus 2.0 STT Malang "yang muda, yang kreatif, yang sukses"
 Tahun 2016 adalah tahun dimana perkembangan startup digital di indonesia sedang on fire, saking panasnya banyak event besar yang diselenggarakan, misalnya saja Bekraf yang membuat pelatihan startup digital dan juga kominfo yang membuat gerakan #1000startupdigital dimana mereka sama-sama punya misi untuk menjadikan indonesia sebagai The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
 Nah di info event kita kali ini bakal membahas tentang Workshop on campus yang di selenggarakan oleh HMIF STT Malang yang bertajuk Pahlawan digital "yang muda, yang kreatif, yang sukses". apa saja yang akan di bahas di event ini ya ??? penasaran?? berikut infonya



Nah WOC 2.0 ini bakal di isi oleh pemateri yang sudah handal di bidang startup dan beliau adalah CEO dari BEON intermedia yang merupakan indux dari jagoanhosting.com . jagoan hosting adalah penyedia jasa hosting besar di indonesia, beliau adalah Danton Prabawanto yang juga pendukung utama dalam gerakan 1000startupdigital, nah di event ini banya pemateri yang bakal ngasih kamu semua pengalaman dan ilmu yang bermanfaat sekal, jika kamu salah satu penggiat startup, ingin usahanya di digitalisasikan maka event ini sangat direkomendasikan buat kalian semua, bagaimana cara kita mendirikan startup, apa saja yang dibutuhkan, dan apa saja yang harus di hindari dalam mendirikan perusahaan digital semua akan di bahas di event ini, so jangan sampai kelewatan ya :v
ada 3 cara buat daftar looh ..
(1) Daftar Langsung ke Tiketbox WOC 2.0 di Kampus STT Malang , jl. Soekarno Hatta No. 94 Malang (Setiap Senin - Jumat , Pukul 10.00 - 14.00 dan pukul 16.00 - 20.00 WIB) ..
(2) Daftar via Whatsapp ke Nomor 085785347001 (Anggita)
(3) Daftar via online di Google form -> bit.ly/woc2malang
dan bisa bayar via transfer juga melalui cara yang ada di google form yaa :)
Event ini akan dilaksanakan hari Sabtu, 17 Desember 2016 di Hall Sekolah Tinggi Teknik Malang, Jl Soekarno Hatta 94 Malang .. Buruan ... Jangan sampai terlewatkan ya .. Terbatas hanya untuk 150 peserta ..
Biaya daftar cuman 15.000 Rupiah aja, dapet fasilitas : Seminar Kit, Snack, Sertifikat dan Ilmu yang bermanfaat tentunya ..


Powered by Blogger.