ICMI Minta Pemerintah Tutup Google dan YouTube?

ICMI, yang memiliki singkatan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, merupakan sebuah organisasi cendekiawan muslim di Indonesia yang sudah dibentuk pada akhir tahun 1990 silam. Kemarin, berhembus kabar bahwa katanya, ICMI mendesak pemerintah kita untuk memblokir akses ke Google dan juga YouTube. Kira-kira, alasannya kenapa ya?
Oh, Ini Alasan ICMI Minta Google dan YouTube di Blokir


Permintaan dari ICMI berkaitan dengan beredarnya konten pornografi dan kekerasan yang tersedia di Google dan juga YouTube. Dilansir dari Antara, Ja'far Hafsah selaku Sekjen ICMI mengungkapkan, "YouTube dan Google sama saja dengan konten pornografi sehingga layak untuk diblokir. Jutaan konten pornografi dan kekerasan ada di situs tersebut." Beliau pun menambahkan, jika Google dan YouTube menolak untuk mengontrol situs mereka, maka dua situs tersebut pantas diblokir.

Rekomendasi dari ICMI ini juga diperkuat oleh kondisi yang marak terjadi belakangan ini. Hampir semua pelaku pornografi dan kejahatan seksual mengaku bahwa mereka mendapatkan rangsangan dan inspirasi negatif ini berasal dari tayangan porno yang bersumber dari Google dan YouTube. Tentu saja, kedua situs ini memang mudah sekali diakses dengan cepat melalui komputer maupun smartphone.
Indonesia Jadi Negara Terbesar yang Mengakses Google dan YouTube

Yup, Indonesia masuk ke dalam negara pengakses terbesar untuk mengakses Google dan juga YouTube. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan penelusuran tim riset ICMI di rentang waktu 2010 sampai 2016. Hal yang menyedihkannya adalah, konten porno merupakan kata kunci yang paling banyak dicari dibandingkan konten pendidikan, ekonomi, agama, dan sosial politik yang cenderung lebih sedikit orang mengaksesnya.

Ja'far Hafsah kembali berbicara, "Saya yakin, inovator Indonesia mampu membuat mesin pencari seperti Google dan YouTube yang lebih baik. Tentu saja hal ini dilakukan dengan dukungan pemerintah." Ya, beliau sangat yakin bahwa orang Indonesia mampu untuk membuat satu alat penjelajah dunia maya yang juga baik macam Google maupun YouTube. Ini dilakukan agar orang-orang tanah air bisa lepas dari dampak konten pornografi yang tersedia secara bebas di kedua situs tersebut.

Selain Google dan YouTube, Ja'far Hafsah juga menyebutkan bahwa situs-situs lainnya yang menjadi pertimbangan untuk diblokir ialah Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Sebenarnya, ICMI hanya lebih mempermasalahkan soal pajak terkait situs-situs seperti Facebook dan Twitter.

Yup, ini Ja'far Hafsah lebih meributkan soal pajak untuk kedua jejaring sosial tersebut. Sebab, situs-situs media sosial seperti itu telah mendapatkan keuntungan yang besar dari Indonesia tanpa membayar pajak sepeser pun bagi pembangunan Indonesia. Tentu saja ini tidak adil bagi industri "e-commerce" dalam negeri yang dikenai pajak.

Itulah alasan mengapa Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia atau disingkat ICMI ingin sekali memblokir situs-situs penjelajah dan media sosial tersebut. Sebenarnya, pihak ICMI memiliki pendapat yang sangat bagus untuk mendesak pemerintah menutup situs-situs tersebut. Namun, bagi kita pastinya hal itu berat, karena kita sudah biasa menggunakan Google untuk mencari informasi. Maka dari itu, jangan pernah buka konten pornografi lagi ya di Google, nanti kita kehilangan Mbah Google loh. Share pendapat kamu ya, guys.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Powered by Blogger.