Efek tanggal tua satlantas porli

ironi memang, saat keadilan ini di gadaikan dengan yang namanya uang, siapa yang g butuh uang, siapa yang g butuh makan, uang adalah segalanya bagi sebagian orang, namun apakah benar saat yang seharusnya di bela malah di sikat, melirik kasus abraham samad, kita orng biasa tidak tau mana yang benar mana yang salah , semua terasa benar, karena konspirasi yang di ciptakan,
hari ini 25 ferb 2015, pertama kalinya gua kena tilang, sore ini gua mau ngantar foto, ke client, mungkin lagi sial ato apa, gua lewat tempat yang g byasanya gua lewatin, gua belok kanan terus lurus di jalanan kota malang, tiba2 dari belakang muncul si jaket hijau, siapa lagi kalau bukan satlantas, gua di tegur suruh minggir, gua g tau salah gua apa disitu, helm standar semua perlengkapan standar,  hanya saja gua tidak bawa SIM karena gua emang g  punya, dengan wajah tanpa dosa dua minggir, ditanya bla bla bla formalitas polisi, setelah itu gua di bawa di pos pilisi dekat situ, di tanyai bla bla bla formalitas lagi, masuk ke intinya kamu kena 2 pasal, langgar lalin dan g punya SIM, aya ksih 2 pilihan, kata si polisi, sidang tanggal 6 atau nitip sidang bayar sekarang, dari situ gua tau , kalo semua yang di bicarakan orang2 yang sudah pernah kena tilang, semua polisi sama saja, kaya cewek patah hati bilang ke cowok, semua cowok itu sama saja,,,, benar emnag ungkapan itu, masih hangat cerita KPK VS POLISI, dua lembaga negara yang seharusnya berdampingan malah saling sikut saling tuduh, semua mengaku demi rakyat (kaya jokowi dan prabowo waktu kampanye), semua demi keadilan, inilah kebobrokan instansi pemerintah, g hanya dari yang kalangan bawah tapi juga merata sampai atas,  banyak yang sebenarnya benar malah dimusuhi, yang sebenarnya salah malah di dukung, mungkin kiamat sudah dekat, atau cuma liku2 dunia ini saja, ,,,,,,,
 saat itu polisi menawarkan 2 pilihan yang menurut gua sebagai mahasisiwa juga sebagai pekerja cukup di buat pusing, pasalnya gua lagi bokek, juga kalo gua milih sidang gua pasti di omelin sama bos,,,, dengan berbagai pertimbangan, mulai dari timbangan gram graman sampai ton ton an, gua pikir gua pilah dan ternyata jawaban yang gua lontarkan malah membuat mereka tersenyum lebar, merasa dirinya menang telak, gua yang terpojok dan kalah telak cuma bisa tersenyum kecut, dalam hati mampus aja lo,,,,, apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur, dan bubur itu enak tapi hambar tanpa sambal, dengan hati yang terbakar rasa benci gua melangkah kan kaki keluar pos tersebut denngan perasaan kesal, gua lanjutin perjalanan, disitu gua sadar kalu tindakan gua hanya memupuk kebobrokan negri ini, gua hanya menggelembungkan perut mereka, gua merasa kesal pada diri gua sendiri, apakah indonesia akan terus seperti ini, apakah lebih hancur lagi atau tambah lebih hancur,,,,,,
demikian sekelebat uneg2 yang mau gua sampaikan , dan berharap bisa nambah rating blog gua juga biar dapat bayaran pengganti uang gua yang melayang, :v ngenes mbloooo

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Powered by Blogger.